Mengapa kita harus belajar bahasa Inggris? Mengapa belajar bahasa Inggris itu penting? Barangkali ini salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak kita. Well, kita semua pasti pernah mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Mau sekolah negeri, sekolah swasta, atau sekolah agama sekali pun, Bahasa Inggris selalu ada di jadwal pelajaran kita. Right, isn’t it? Wkwk :D
Padahal, Indonesia sebetulnya ‘nggak mengenal’ bahasa Inggris lho. Di antara lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia, nggak ada satu pun tuh yang bahasa Inggris. Bahasa nasional yang ada di Indonesia pun ya cuma bahasa Indonesia, nggak ada yang lain.
Dulu kebanyakan tempat di Indonesia cuma dijajah sama Belanda — yang pakainya bahasa Belanda — habis itu ada Jepang sebentar, yang pakai Nihongo bahasa Jepang. Sebagian sempat dijajah Portugis (dengan bahasa Portugisnya) dan Spanyol (dengan bahasa Spanyolnya). Emang sih pulau Jawa sempat diduduki Inggris, tapi cuma sekitar 5 tahun aja. Wilayah Bengkulu sempat lebih lama dijajah, tapi itu udah duluuuuu banget, begitu dikuasai Belanda warisannya sudah tinggal Fort Marlborough dan sekitarnya yang terkenal itu.
Jadi wajar aja sebetulnya kalau banyak orang Indonesia yang “nggak bisa bahasa enggres”, karena persentuhan Inggris dan Indonesia di masa lalu yang nggak intens. Apalagi kita pernah melawan Inggris pas pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Beda sama negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, yang pernah dijajah Inggris dalam waktu lama. Filipina dan Papua Nugini pernah dijajah masing-masing oleh Amerika Serikat dan Australia, tapi sama-sama pakai bahasa Inggris juga.
Kenapa Bahasa Inggris Itu Penting?
Kenapa belajar bahasa Inggris itu penting ya? Bahkan sampai masuk di pelajaran sekolah. Itu karena bahasa Inggris merupakan “bahasa internasional”. Artinya, bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang banyak dipakai untuk komunikasi lintas negara, malah paling banyak dipakai sekarang ini. Maka dari itu, orang yang menguasai bahasa Inggris akan memiliki beberapa privilege, salah satunya adalah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk kuliah di luar negeri. Orang yang bisa berbahasa Inggris juga memiliki peluang lebih besar untuk diterima kerja, terutama pekerjaan yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris seperti penerjemah bahasa Inggris (translator) dan pembuat subtitle film (subtitle maker).
Dari sini, ada pertanyaan lain yang sangat menarik untuk kita ulik: mengapa Bahasa Inggris paling banyak dipakai?
Alasan Mengapa Bahasa Inggris Paling Banyak Dipakai
Ada banyak faktor di balik banyak dipakainya bahasa Inggris. Salah satunya adalah faktor historis. Dulu, pernah ada satu waktu di mana mayoritas wilayah di bumi ini dikuasai hanya oleh satu negara: Inggris.
Ini adalah peta Imperium Britania (British Empire), sebuah imperium raksasa berisikan “Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Bersatu” (alias Kerajaan Inggris) dan wilayah koloninya yang tersebar di seluruh dunia, di saat luasnya mencapai puncak di tahun 1921. Mulai dari benua Amerika, Afrika, Asia, hingga Australia, Inggris ada di mana-mana saat itu. Inggris merupakan salah satu di antara sekian negara di Eropa yang mengeksplorasi seluruh belahan dunia dan menguasai wilayah-wilayah yang ditemukannya.
Inggris sendiri memulai penjelajahannya di tahun 1496, saat John Cabot berlayar ke Asia lewat Samudera Atlantik dan menemukan tempat yang kelak adalah Newfoundland di Kanada. Selain itu, orang-orang Inggris juga mulai masuk ke Irlandia pada abad ke-16 dan lambat laun memasukkan Irlandia sebagai bagian integral dari Inggris. Perlahan tapi pasti Inggris mulai menguasai wilayah-wilayah lain hingga seluas peta di atas. Tapi kalau kalian menganggap wilayah Inggris tadi sudah sangat besar, tunggu sampai kalian melihat peta yang satu ini.
Serupa tapi nggak sama, ini adalah peta tempat-tempat yang pernah dalam satu waktu dikuasai Inggris. Merentang dari Kanada di barat hingga Selandia Baru di timur, dari daratan-daratan luas hingga pulau-pulau kecil. Nggak salah lagi dong kalau Inggris memang pernah menjadi salah satu penguasa dunia.
Wilayah Imperium Britania yang begitu luas tentu saja berpengaruh pada budaya di wilayah jajahannya. Kebudayaan khas Inggris pelan-pelan masuk dan diperkenalkan pada orang-orang setempat. Lalu mereka mengadopsi budaya tersebut dan muncullah akulturasi serta asimilasi dengan budaya setempat.
Bahasa juga termasuk salah satunya. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang kemudian banyak dipakai dalam pergaulan sehari-hari di tanah jajahan, bersamaan dengan bahasa penduduk setempat. Kelak pada saat wilayah-wilayah tersebut merdeka menjadi negara-negara baru, banyak di antara mereka yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara. Tercatat kini ada 59 negara dari sekitar 200 negara berdaulat yang bahasa resminya adalah bahasa Inggris.
Saking mengakarnya bahasa Inggris, di sebagian negara terdapat bahasa-bahasa yang merupakan bahasa kreol (creole) dari bahasa Inggris. Bahasa kreol sendiri ialah bahasa yang menyederhanakan dan mencampurkan antara bahasa penduduk setempat dengan bahasa di luar mereka, biasanya berkembang dari bahasa pijin (pidgin). Berbeda dengan bahasa pijin yang tidak bersumber dari bahasa ibu mana pun, bahasa kreol telah menjadi bahasa ibu bagi banyak orang. Contoh bahasa kreol dari bahasa Inggris adalah bahasa Tok Pisin di Papua Nugini dan bahasa Bislama di Vanuatu.
Alasan Lainnya Mengapa Bahasa Inggris Paling Banyak Dipakai
Sebagian dari negara yang merdeka dari Inggris itu berkembang kemudian jadi negara-negara maju. Misalnya Australia, Selandia Baru, dan Kanada. Ada pula yang jadi negara adidaya dan memiliki pengaruh besar di dunia — siapa lagi kalau bukan Amerika Serikat?
Yup, Amerika Serikat (AS) sudah lama dikenal sebagai negara yang majunya minta ampun. Merek-merek darinya kita beli, film-film Hollywood darinya kita tonton, bahkan media sosial darinya kita akses. Ya, seperti yang kita tahu, AS adalah negara yang besar.
Banyak penemuan dan inovasi penting seperti lampu, telepon, dan internet berasal dari negara ini. Pengaruh industri dan budaya AS juga meluas, dibuktikan dengan merek-mereknya yang mendunia. Belum lagi fakta bahwa AS menang di dua Perang Dunia, membuat Negeri Paman Sam menjadi negara yang perkasa di samping Uni Soviet — yang juga sekutu AS di Perang Dunia II.
AS terbentuk dari 13 koloni yang merupakan jajahan Inggris. Para pendatang Eropa yang merantau dan tinggal di wilayah tersebut banyak yang berasal dari Inggris atau Irlandia. Itulah kenapa pergerakan kemerdekaan koloni itu banyak menggunakan Bahasa Inggris sebagai medium bahasanya. Deklarasi kemerdekaan AS yang dinyatakan pada tahun 1776 juga pakai Bahasa Inggris, begitu pula undang-undang dasarnya.
Sekalipun bahasa Inggris bukanlah bahasa resmi di AS (bahkan bahasa resmi nggak diatur di konstitusinya), secara de facto bahasa Inggris adalah bahasa sehari-hari di AS. Setelah ekspansi AS ke wilayah jajahan Prancis dan Spanyol serta sebagian wilayah Meksiko di daratan Amerika, orang-orang AS langsung menyebarkan bahasa Inggris dan otomatis menjadi bahasa sehari-hari di sana. Di Alaska (yang dulunya punya Rusia) dan Hawaii (yang dulunya berbahasa Hawaii) kini banyak yang menggunakan bahasa Inggris.
Belajar Bahasa Inggris Dimudahkan
Satu titik penting lain yang membuat bahasa Inggris makin banyak digunakan di seluruh dunia adalah adanya upaya-upaya memperkenalkan bahasa Inggris ke penjuru dunia. Hal ini tidak hanya berhasil dilakukan oleh negara Inggris (ke negara-negara jajahannya yang luas itu), tetapi juga oleh ahli bahasa dan media. Salah satunya Charles Kay Ogden, seorang pakar bahasa asal Inggris, yang membuat buku The General Basic English Dictionary.
Buku The General Basic English Dictionary pertama kali terbit pada tahun 1940. Buku ini memuat 850 kata dalam bahasa Inggris yang paling sering digunakan. Tujuannya untuk memudahkan orang-orang yang belum mahir berbahasa Inggris, sekaligus memperkenalkan bahasa Inggris pada mereka. Harapan besar Ogden, bahasa Inggris dapat dijadikan bahasa perantara internasional.
Ogden tampaknya memang ingin menyebarkan bahasa Inggris ke seluruh dunia. Selain buku tadi, sebelumnya Ogden juga menerbitkan buku lain, Basic English: A General Introduction with Rules and Grammar, di tahun 1930, di mana ia menelurkan istilah Basic English (bahasa Inggris dasar). Basic English kemudian menjadi rujukan bagi banyak pembelajar bahasa Inggris. Buku Ogden banyak disebarluaskan pasca-Perang Dunia II oleh negara-negara pemenang perang (yang sebagian di antaranya berbahasa Inggris, seperti AS dan Inggris).
Selain Basic English, ada pula Special English (Bahasa Inggris khusus) yang dikembangkan media internasional asal AS Voice of America (VOA). VOA merancang versi ini untuk memudahkan audiens dari negara-negara yang tidak berbahasa Inggris untuk memahami informasi dalam bahasa Inggris. Special English kemudian berganti nama menjadi Learning English (Bahasa Inggris untuk belajar).
— —
Terlepas dari sejarahnya, bahasa Inggris kini telah menjadi bahasa dunia. Dengan bantuan penulisan bahasa Inggris, seperti layanan translate dan proofreading, semua yang awalnya diucap dan ditulis dalam bahasa selain bahasa Inggris kini bisa dimengerti oleh seluruh dunia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk belajar bahasa Inggris, karena dari sinilah salah satu penghubung kalian dengan dunia.