Kebutuhan Belajar Bahasa Inggris dan Hubungan Negara-Negara Berbahasa Inggris
Belajar bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan utama sejak kita memasuki sekolah. Mulai dari belajar menerjemahkan bahasa Inggris hingga struktur kalimat telah biasa kita lakukan. Lalu bagaimana dengan hubungan Indonesia dengan negara berbahasa Inggris?
Hubungan bilateral ekonomi Indonesia dengan negara lain adalah suatu hal yang penting bagi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi RI pasalnya bergantung pada setiap hubungan dengan negara lain. Sebagai salah satu negara yang statusnya sejajar sama negara-negara lain, Indonesia pastinya mau dong untuk menjalin hubungan dengan banyak negara yang ada di dunia. Kerja sama pun banyak dilakukan, yang ujung-ujungnya untuk kemajuan Indonesia ke depan. Berikut kami jabarkan berbagai bentuk kerja sama bersama dengan Negara Inggris, Amerika, dan Australia.
Seperti manusia, negara pun juga perlu berteman. Setiap negara di dunia kan isinya pasti manusia (coba sebutkan negara di dunia yang penduduknya bukan manusia, wkwk), dan kita juga tahu kalau manusia itu makhluk sosial. Manusia nggak mungkin bisa hidup cuma sendirian, mau nggak mau dia harus berkenalan dengan manusia yang lain untuk memudahkan hidupnya. Dengan pertemanan yang baik, masing-masing bisa merasakan keuntungan.
Begitu pula dengan Indonesia. Hubungan Indonesia dengan berbagai negara sahabat telah berlangsung sejak lama sekali, dan terus berlanjut hingga sekarang. Posisi kepulauan Nusantara yang berada di antara dua benua dan samudra membuat Indonesia tidak asing lagi dengan orang-orang asing yang singgah dan negara-negara yang ingin bersahabat. Kerajaan-kerajaan Nusantara pun juga sudah menjalin hubungan dengan dunia luar.
Setelah Indonesia merdeka, negara-negara di dunia mulai mengakui kedaulatan Indonesia. Mesir adalah negara pertama yang mengakui Indonesia di tahun 1946. Lambat laun banyak negara yang mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Negara-negara berbahasa Inggris adalah salah satunya.
Hubungan Indonesia dengan negara-negara yang berbahasa Inggris tentu bukan tanpa alasan. Sebagian dari negara-negara tersebut adalah negara-negara yang maju dan berpengaruh di dunia. Sebagian lagi adalah karena bahasa Inggris itu sendiri, karena bahasa Inggris saat ini diakui sebagai “bahasa internasional”. Faktor historis dan kultural membuat bahasa Inggris tersebar luas ke seluruh dunia.
Seperti yang telah disebut di atas, ada 59 negara yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional mereka (English-speaking countries). Dari 59 negara itu, 24 negara di antaranya ada di benua Afrika, 16 negara di benua Amerika, 12 negara di Oseania, 4 negara di benua Asia, and 3 negara di benua Eropa. Hal ini menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa yang paling banyak diadopsi sebagai bahasa resmi di dunia.
Dengan banyaknya negara-negara berbahasa Inggris, ditambah lagi sebagiannya merupakan negara maju dan berpengaruh, tentu Indonesia tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja. Hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut mulai dibangun setelah Indonesia merdeka, seperti dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia pada 1949, serta Selandia Baru pada 1950.
Berkat sifat hubungan luar negeri Indonesia yang “bebas aktif”, Indonesia jadi layaknya teman yang bisa membaur di setiap suasana. Hubungan yang erat membuat Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara sahabat dalam berbagai hal.
Salah satu kerja sama Indonesia dengan English-speaking countries yang penting adalah soal bahasa Inggris, nih. Setelah merdeka, pemerintah Indonesia membentuk Inspeksi Pengajaran bahasa Inggris (IPBI) di tahun 1953. Bekerja sama dengan lembaga kebudayaan asal Inggris British Council dan yayasan nirlaba asal AS Ford Foundation, IPBI menyusun silabus dan standar pembelajaran bahasa Inggris di sekolah, dengan harapan Bahasa Inggris bisa menggantikan Bahasa Belanda sebagai bahasa asing utama. Sejak saat itu, Bahasa Inggris mulai dimasukkan dalam kurikulum pelajaran di sekolah.
Kerja sama lain yang juga penting bagi Indonesia juga bervariasi di masing-masing negara sahabat. Seperti apa?
Indonesia dan Australia
Ambilah contoh hubungan Indonesia dan Australia. Sekalipun mengalami pasang surut, hubungan dua negara tetangga yang dipisahkan Laut Arafura ini tetap terus berjalan. Australia pernah ditunjuk Indonesia untuk menjadi penengah konflik Indonesia dan Belanda selama revolusi fisik, dan menjadi anggota Komisi Tiga Negara bersama Belgia dan Amerika Serikat.
Banyak sekali kerja sama yang dilakukan kedua negara ini, salah satunya adalah beasiswa. Melalui beasiswa Australia Awards dari pemerintah Australia yang diberikan sejak 1953, lebih dari 9.000 orang Indonesia telah mengenyam pendidikan di Negeri Kanguru. Beasiswa ini menawarkan pendidikan pascasarjana dan pendidikan jangka pendek. Untuk tahun 2021 ini, Australia Awards diprioritaskan untuk bidang-bidang yang penting untuk menghadapi pandemi COVID-19.
Sebaliknya, Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) didirikan pada tahun 1994. ACICIS dikelola oleh konsorsium universitas di Australia untuk memfasilitasi mahasiswa Australia yang ingin belajar di Indonesia. ACICIS juga memiliki kantor di beberapa universitas di Indonesia.
Nggak cuma itu, Australia juga dikenal karena bantuan luar negerinya ke Indonesia melalui program Australia Aid. Alokasi bantuan Australia Aid tahun 2020–2021 untuk Indonesia mencapai AUS$ 299 juta (sekitar Rp 3,3 triliun). Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan Australia yang terbesar selama bertahun-tahun, sebelum Papua Nugini menempati posisi terbanyak saat ini.
Berkat kerja sama Indonesia dan Australia pula, bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing yang digemari di Australia. Bahkan Australia adalah negara terbesar di luar Indonesia yang mengajarkan bahasa Indonesia secara sistematis, mulai dari sekolah dasar sampai universitas. Bahasa Indonesia pun masuk dalam mata pelajaran pilihan di sekolah seperti Ejaan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga diajarkan di sana.
Terbaru ialah kesepakatan ekonomi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Kerja sama ini ditandatangani kedua negara pada Maret 2019 dan telah melalui proses ratifikasi. Dengan kesepakatan ini, berbagai kemudahan dapat dinikmati seperti tarif bea cukai 0% untuk ekspor ke Australia, pendidikan kejuruan, dan magang di Australia. Asyik, kan?
Indonesia dan Inggris
Hubungan bilateral Indonesia dan Inggris juga merupakan hubungan yang tidak kalah erat. Meskipun pernah bersekutu dengan Belanda saat pertempuran 10 November 1945, kini Inggris menjadi salah satu mitra dari kawasan Eropa yang baik.
Indonesia dan Inggris telah beberapa kali mengadakan kerja sama. Kesepakatan terbaru ialah dalam platform Forum Kemitraan pada 17 Juni 2019, yang menghasilkan sebelas poin kerja sama. Kerja sama tersebut meliputi bidang ekonomi dan perdagangan di masa depan, pendidikan, penanggulangan terorisme, perubahan iklim, kelautan, dan peningkatan toleransi. Termasuk di antaranya dukungan pada peran ASEAN dalam isu pengungsi etnis Rohingya dari Myanmar.
Di bidang pendidikan, pemerintah Inggris setiap tahun memberikan beasiswa kuliah bernama Chevening Scholarship. Dengan beasiswa ini, mahasiswa Indonesia dapat melanjutkan pendidikannya di Inggris. Sejak diluncurkan pada tahun 1983, Inggris mengklaim sebanyak lebih dari 50.000 orang menjadi penerima Chevening Scholarship. (Apabila ingin tahu lebih lanjut bisa kunjungi website Xerpihan yang akan membantu melakukan translate sekaligus proofreading dokumen kamu.)
Terus nih, Indonesia dan Inggris juga sepakat meningkatkan kerja sama bilateral di bidang riset dan inovasi. Setelah kesepakatan bersama tahun 2015 lalu, kesepakatan kembali dilakukan pada Agustus 2020 lalu. Di bawah program Newton Fund, kerja sama ini diarahkan untuk mendukung riset ilmiah dalam bidang-bidang yang penting untuk pembangunan ekonomi kedua negara. Kerja sama ini akan berlangsung hingga tahun 2025.
Indonesia juga tetap menjajaki kerja sama dengan Inggris di masa pandemi. Menteri BUMN Erick Thohir telah bertemu dengan pejabat terkait di Inggris pada Oktober 2020 untuk bekerja sama di bidang pariwisata, energi bersih, pertahanan, dan tentunya soal vaksin COVID-19. Seperti kita ketahui juga, Inggris merupakan salah satu tempat lahir perusahaan AstraZeneca, salah satu produsen vaksin tersebut.
Lembaga milik pemerintah Inggris British Council juga ada di Indonesia. Lembaga ini mempromosikan pertukaran seni dan budaya antara Inggris dan Indonesia. Selain itu, British Council juga memfasilitasi pendidikan Bahasa Inggris dan beasiswa ke Inggris.
Indonesia dan Amerika Serikat
Hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat (AS) juga merupakan salah satu hubungan yang paling erat, dengan sejarah diplomatik dan keunikan yang hanya dimiliki oleh kedua negara. Amerika Serikat dahulu dikenal mendukung Indonesia dalam perang kemerdekaan, dan menjadi salah satu negara paling awal yang mengakui kedaulatan Indonesia. Sejak saat itu hubungan kedua negara semakin meningkat, sekalipun sikap diplomasi Indonesia yang “bebas aktif” di tengan Perang Dingin membuat Indonesia tidak benar-benar membuat Indonesia terlalu condong ke Negeri Paman Sam.
Sejak 1950-an, AS sudah menggelontorkan dana bantuan untuk mendukung pembangunan Indonesia. Dengan program United States Agency for International Development (USAID), AS membantu Indonesia dalam hal penguatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta demokrasi. Di tahun 1967, AS dan negara-negara lain membentuk Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kelompok yang kemudian menjadi Consultative Group on Indonesia (CGI) ini baru dibubarkan pada 2007.
AS juga rajin menawarkan pengalaman pertukaran pelajar dan beasiswa ke Indonesia. Salah satunya adalah organisasi AFS yang memfasilitasi pertukaran pelajar siswa Indonesia dan siswa dari berbagai negara, termasuk AS. Meskipun AFS kini berpusat di Prancis, namun organisasi ini berasal di AS. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah salah satu penerima manfaat AFS; beliau mengikuti pertukaran pelajar ke AS.
Kedekatan hubungan antara Indonesia dan AS juga bisa dilihat dari paviliun @america. Paviliun ini dipersembahkan oleh Kedutaan Besar AS di Indonesia untuk mempromosikan budaya khas AS di Indonesia. Berbagai pertunjukan dan diskusi disajikan di dalam paviliun ini. @america sendiri terletak di dalam mal Pacific Place di Jakarta.